DPRD Terbuka Untuk Semua Yang Datang Sampaikan Aspirasi

SUARAREFORMASI.COM.BULA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) selalu membuka diri dalam menerima setiap orang datang menyampaikan aspirasi. Sebab yang disampaikan, merupakan keluhan masyarakat, dalam menanggapi situasi dan kondisi Nasional maupun Daerah saat ini.

Sehingga, Ketua DPRD SBT Risman Sibualamo menyampaikan, aspirasi yang disampaikan itu juga adalah koreksi terhadap kinerja pemerintah, khususnya pemerintah daerah Kabupaten SBT.

" Terkait dengan demontrasi yang disampaikan oleh adik-adik PMII yang kemarin, itu adalah yang ketiga kali. Jadi mulai dari yang pertama sampai demo ketiga ini, DPRD merespon dan sangat antusias sekali menerima mereka, dan menurut kami, bahwa yang disampaikan itu, merupakan aspirasi dari mahasiswa dan seluruh masyarakat di Kabupaten SBT," Ucap Sibualamo, jumat (05/09/2025).

Sibualamo menjelaskan, DPRD tidak anti kritik serta tidak alergi dengan kritikan, bahkan DPRD berterima kasih kepada setiap orang yang datang menyampaikan aspirasinya, mulai dari duduk dan diskusi bersama maupun lewat aksi demontrasi.

Sementara itu, terkait aksi demontrasi yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kamis (04/09/2025) kemarin, Ketua DPRD SBT ini, mangaku sangat bangga dan merasa senang, lantaran yang datang mengoreksi kinerja DPRD adalah adik-adik (sahabat-sahabat)nya sendiri.

" Beta (saya) merasa bangga dan senang sekali kalau PMII yang datang menyampaikan orasi, karena PMII irisannya jelas kalau dengan PKB, " Akuinya.

Sedangkan untuk insiden kebakaran yang menimpa masa aksi akibat dari insiden bakar ban itu, menjadi perhatian serius pihak DPRD. Bagi dia (Sibualamo -Red) peristiwa tersebut adalah musibah yang tidak terpikirkan, sehingga kebakaran yang menimpa 3 sampai 4 mahasiswa di depan kantor DPRD ini, menjadi tanggungjawab dirinya sebagai pimpinan di lembaga legislatif (DPRD).

" PMII itu irisannya jelas kalau dengan PKB, sehingga tidak mungkin saya membiarkan mereka seperti itu, akuinya.

Untuk diketahui, pernyataan Sibualamo sebelumnya yang diberitakan media terkait "senjata makan tuan" merupakan analogi sebab akibat, dan tidak bermaksud mengecewakan hati sahabat-sahabatnya sendiri.

Karena baginya, yang mengalami insiden naas itu tidak direncanakan, melainkan peristiwa spontan yang terjadi, akibat dari korban terlalu dekat dengan ban yang mau dibakar. Alhasil, ketika ban dibakar, mereka juga ikut terbakar.

Hanya saja, tambahnya lagi, mungkin ada orang-orang tertentu yang ingin memframing pernyataan itu agar membenturkan dirinya dengan sahabat-sahabatnya di PMII.